Kamis, 18 Juni 2015

CONTOH BAB I PROPOSAL SKRIPSI KUANTITATIF



 BAB I 
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah
Hubungan erat antara guru dengan siswa seharusnya dapat menciptakan rasa aman secara emosi pada siswa. Seperti yang telah diketahui bahwa rasa ingin tahu yang besar merupakan landasan belajar yang utama. Siswa yang selalu ingin tahu menjadi pembelajar aktif, dengan gigih berusaha mencari jawab atas keingintahuannya. Seorang siswa yang memiliki rasa ingin tahu yang besar dapat dikenali dari penampilannya yang menyenangkan, kreatif, dan tidak membosankan.
Siswa yang menonjol memiliki kepekaan perasaan yang mendalam terhadap situasi yang tengah berlangsung, memahami diri sendiri dan mampu mengendalikan diri dalam situasi sulit. Siswa juga mengetahui apa yang dapat dilakukan dan apa yang tidak dapat dilakukannya. Ketika siswa mulai tumbuh dan berkembang, dia akan terus-menerus berusaha dan mencari serta membangun identitasnya, siswa ingin mengetahui siapa dirinya dan bagaimana menyesuaikan diri dengan dunianya. Proses pertumbuhan dan proses belajar mau tidak mau siswa akan bertemu dengan orang-orang yang melampaui dirinya dalam penampilan, kemampuan dan bakat. Kegiatan belajar mengajar di sekolah siswa belajar dalam satu ruangan, waktu serta fasilitas yang sama, tetapi mempunyai perbedaan dalam kecerdasan-nya. Dalam Al-quran telah tertulis bahwa manusia telah diberi kecerdasan dan ilmu yang berbeda-beda. Seperti dalam surat Al-Ankabut ayat 43, Allah SWT berfirman:
Artinya:
“Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.”
Gardner mengungkapkan bahwa kecerdasan bukanlah fenomena tunggal melainkan pluralitas dari kemampuan-kemampuan. Berbekal dari pengamatan diri sendiri dan para ahli lainnya dari berbagai disiplin ilmu, termasuk antropologi, psikologi perkembangan, fisiologi hewan, riset mengenai otak, ilmu kognitif, dan biografi dari para individu yang luar biasa, Gardner menyimpulkan bahwa setidaknya ada tujuh jenis kecerdasan yang dimiliki setiap orang dalam tingkatan yang lebih besar atau lebih kecil.sebagaimana teori ini berkembang, ia menambahkan kecerdasan yang kedelapan ke dalam daftar ini. Masing-masing kecerdasan mewakili satu set kemampuan yang dibawa untuk menanggung dua fokus utama, yaitu: penyelesaian masalah dan penciptaan produk-produk budaya yang signifikan. Delapan kecerdasan tersebut adalah: kecerdasan linguistik, kecerdasan kinestetik-tubuh, kecerdasan spasial, kecerdasan musikal, kecerdasan logika-matematis, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan interpersonal, dan kecerdasan naturalis. (Thomas Armstrong, 2014: 15)  
Terfokus dengan kecerdasan intrapersonal, yaitu kemampuan untuk memahami perasaan-perasaan sendiri, refleksi pengetahuan batin dan filosofinya. Kemampuan yang diarahkan ke dalam diri pribadi seseorang. Kemampuan untuk membentuk model diri yang akurat, dapat dipercaya dan mampu menggunakan model ini untuk berbuat secara efektif didalam hidup, misalnya ahli sufi dan agamawan. (Suharman, 2005: 361)
Awal dari sebuah proses belajar, tidak lepas dari membaca dan menulis. Pada siswa sekolah dasar (SD) membaca dan menulis merupakan hal pokok yang harus dikuasai siswa, karena disinilah tindak lanjut proses pembelajaran. Siswa yang memiliki kecerdasan intrapersonal yang baik akan memperoleh suatu pengetahuan yang bisa dikembangkan dalam bentuk tulisan ataupun karangan.
Namun pada kenyataannya mengarang bagi siswa SD masih menunjukkan kelemahan, hal ini terbukti bahwa masih sedikit siswa yang bisa menyampaikan ide atau gagasannya dalam bentuk tulisan. Kondisi ini sangat memprihatinkan dan menggugah untuk dilakukan suatu tindakan.
Melihat hal tersebut untuk mengetahui seberapa besar hubungan kecerdasan intrapersonal dengan keterampilan menulis karangan, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih dalam lagi dengan memilih judul: Hubungan Kecerdasan Intrapersonal dengan Keterampilan Menulis Karangan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Negeri 08 Petukangan Utara”

B.   Identifikasi Masalah
Dari permasalahan-permasalahan yang ada, peneliti meng-identifikasikan beberapa hal diantaranya:
1.    Masih banyaknya guru yang lebih mengedepankan kecerdasan intelektual tanpa diimbangi kecerdasan intrapersonal.
2.    Siswa yang memiliki kecerdasan intrapersonal belum tentu memiliki keterampilan menulis karangan yang baik.
3.    Siswa yang memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi terkadang mengalami kesulitan dalam menulis karangan.
4.    Upaya yang dilakukan guru dalam membina kecerdasan intrapersonal siswa masih sangat kurang.
5.    Orang tua masih kurang memperhatikan kecerdasan majemuk yang dimiliki anak.

C.   Batasan Masalah
Agar lebih terarah dan mencapai sasaran yang hendak dibahas sebagaimana dalam judul tersebut, maka peneliti memberikan batasan masalah pada “Bagaimana hubungan kecerdasan intrapersonal dengan keterampilan menulis karangan mata pelajaran Bahasa Indonesia?”

D.   Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian adalah:
1.    Apakah terdapat hubungan antara kecerdasan intrapersonal  dengan keterampilan menulis karangan?
2.    Bagaimanakah hubungan kecerdasan intrapersonal dengan keterampilan menulis karangan?

E.   Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian  ini adalah untuk mengetahui seberapa besar hubungan kecerdasan intrapersonal dengan keterampilan mengarang siswa.

F.    Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan memberi manfaat yang berarti, baik bagi perorangan maupun sekolah secara institusi, diantaranya:
1.    Bagi Peneliti: hasil penelitian ini merupakan sarana bagi peneliti dalam menerapkan ilmu yang diperoleh selama di bangku kuliah juga sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan.
2.    Bagi Sekolah: sebagai bahan kajian guru untuk mengetahui seberapa besar hubungan kecerdasan intrapersonal dengan keterampilan menulis karangan pada mata pelajaran bahasa Indonesia.
3.    Bagi Siswa: hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan tentang keterampilan menulis karangan yang baik.

G.   Sistematika Penulisan
ABSTRAK
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN
FAKTA INTEGRITAS
PERSEMBAHAN
MOTTO
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I. PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang Masalah
B.   Identifikasi Masalah
C.   Batasan Masalah
D.   Rumusan Masalah
E.   Tujuan Penelitian
F.    Manfaat Penelitian
G.   Sistematika Penulisan
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A.   Kajian Teori
B.   Kerangka Berpikir
C.   Hipotesis Penelitian
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A.   Tempat dan Waktu Penelitian
B.   Metode Penelitian
C.   Variabel dan Definisi Operasional Variabel
D.   Populasi dan Sampel
E.   Kisi-kisi dan Instrumen Penelitian
F.    Teknik Pengumpulan Data
G.   Teknik Analisis Data
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.   Deskripsi Data
B.   Hasil Analisa Data
C.   Interpretasi Hasil Penelitian
BAB V. PENUTUP
A.   Kesimpulan
B.   Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar