BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Hubungan erat antara
guru dengan siswa seharusnya dapat menciptakan rasa aman secara emosi pada siswa.
Seperti yang telah diketahui bahwa rasa ingin tahu yang besar merupakan landasan belajar
yang utama. Siswa yang selalu ingin tahu menjadi pembelajar aktif, dengan gigih berusaha mencari jawab atas keingintahuannya. Seorang siswa
yang memiliki rasa ingin tahu
yang besar dapat dikenali dari penampilannya yang menyenangkan, kreatif, dan tidak membosankan.
Siswa
yang menonjol memiliki kepekaan perasaan
yang mendalam terhadap situasi yang tengah berlangsung, memahami diri sendiri dan mampu mengendalikan diri dalam situasi sulit. Siswa juga mengetahui apa yang dapat dilakukan dan apa
yang tidak dapat dilakukannya. Ketika siswa mulai tumbuh dan berkembang, dia akan terus-menerus berusaha dan mencari serta membangun identitasnya, siswa ingin mengetahui siapa dirinya dan bagaimana menyesuaikan diri dengan dunianya.
Proses pertumbuhan dan
proses belajar mau tidak mau siswa akan bertemu dengan
orang-orang yang melampaui dirinya dalam penampilan,
kemampuan dan bakat. Kegiatan belajar mengajar di sekolah siswa belajar dalam satu ruangan, waktu serta fasilitas yang sama, tetapi mempunyai perbedaan dalam kecerdasan-nya.
Dalam Al-quran telah tertulis bahwa manusia telah diberi kecerdasan dan ilmu
yang berbeda-beda. Seperti dalam surat Al-Ankabut ayat 43, Allah SWT berfirman:
Artinya:
“Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia;
dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.”
Gardner
mengungkapkan bahwa kecerdasan bukanlah fenomena tunggal melainkan pluralitas
dari kemampuan-kemampuan. Berbekal dari pengamatan diri sendiri dan para ahli
lainnya dari berbagai disiplin ilmu, termasuk antropologi, psikologi
perkembangan, fisiologi hewan, riset mengenai otak, ilmu kognitif, dan biografi
dari para individu yang luar biasa, Gardner menyimpulkan bahwa setidaknya ada
tujuh jenis kecerdasan yang dimiliki setiap orang dalam tingkatan yang lebih
besar atau lebih kecil.sebagaimana teori ini berkembang, ia menambahkan
kecerdasan yang kedelapan ke dalam daftar ini. Masing-masing kecerdasan
mewakili satu set kemampuan yang dibawa untuk menanggung dua fokus utama,
yaitu: penyelesaian masalah dan penciptaan produk-produk budaya yang
signifikan. Delapan kecerdasan tersebut adalah: kecerdasan linguistik,
kecerdasan kinestetik-tubuh, kecerdasan spasial, kecerdasan musikal, kecerdasan
logika-matematis, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan interpersonal, dan
kecerdasan naturalis. (Thomas Armstrong, 2014: 15)
Terfokus dengan kecerdasan
intrapersonal, yaitu kemampuan untuk memahami perasaan-perasaan sendiri, refleksi pengetahuan batin dan filosofinya. Kemampuan yang diarahkan ke dalam diri pribadi seseorang. Kemampuan untuk membentuk model diri yang akurat, dapat dipercaya dan mampu menggunakan
model ini untuk berbuat secara efektif didalam hidup, misalnya ahli sufi dan agamawan. (Suharman, 2005: 361)
Awal dari sebuah
proses belajar, tidak lepas dari membaca dan menulis.
Pada siswa sekolah dasar (SD) membaca dan menulis merupakan hal pokok yang harus dikuasai siswa,
karena disinilah tindak lanjut proses pembelajaran. Siswa yang
memiliki kecerdasan intrapersonal yang baik akan memperoleh suatu pengetahuan
yang bisa dikembangkan dalam bentuk tulisan ataupun karangan.
Namun
pada kenyataannya mengarang bagi siswa SD masih menunjukkan kelemahan, hal ini terbukti bahwa masih sedikit siswa yang bisa menyampaikan
ide atau gagasannya dalam bentuk tulisan. Kondisi ini sangat memprihatinkan dan menggugah untuk dilakukan suatu tindakan.
Melihat hal tersebut untuk mengetahui seberapa besar hubungan kecerdasan intrapersonal dengan keterampilan menulis karangan,
maka penulis tertarik untuk meneliti lebih dalam lagi dengan memilih judul:
“Hubungan
Kecerdasan Intrapersonal dengan Keterampilan Menulis Karangan Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Negeri 08 Petukangan Utara”
B.
Identifikasi Masalah
Dari
permasalahan-permasalahan yang ada, peneliti meng-identifikasikan beberapa hal diantaranya:
1. Masih banyaknya guru yang lebih mengedepankan kecerdasan intelektual tanpa diimbangi kecerdasan
intrapersonal.
2. Siswa
yang memiliki kecerdasan intrapersonal
belum tentu memiliki keterampilan menulis karangan yang baik.
3. Siswa
yang memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi terkadang mengalami kesulitan dalam menulis karangan.
4. Upaya
yang dilakukan guru dalam membina kecerdasan intrapersonal siswa masih sangat kurang.
5. Orang
tua masih kurang memperhatikan kecerdasan majemuk yang dimiliki anak.
C.
Batasan Masalah
Agar lebih terarah dan mencapai sasaran
yang hendak dibahas sebagaimana dalam judul tersebut,
maka peneliti memberikan batasan masalah
pada “Bagaimana hubungan kecerdasan intrapersonal dengan keterampilan menulis
karangan mata pelajaran Bahasa Indonesia?”
D.
Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah
di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian adalah:
1. Apakah terdapat hubungan antara kecerdasan
intrapersonal dengan keterampilan menulis karangan?
2. Bagaimanakah
hubungan kecerdasan intrapersonal dengan keterampilan menulis karangan?
E.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui seberapa besar hubungan kecerdasan
intrapersonal dengan keterampilan mengarang siswa.
F.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan memberi manfaat yang berarti, baik bagi perorangan maupun sekolah secara institusi,
diantaranya:
1. Bagi Peneliti: hasil penelitian ini merupakan sarana bagi peneliti dalam menerapkan ilmu
yang diperoleh selama di bangku kuliah juga sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan.
2. Bagi Sekolah: sebagai bahan kajian
guru untuk mengetahui seberapa besar hubungan kecerdasan intrapersonal dengan keterampilan menulis karangan pada mata pelajaran bahasa
Indonesia.
3. Bagi Siswa: hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan tentang keterampilan menulis karangan
yang baik.
G.
Sistematika
Penulisan
ABSTRAK
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN
FAKTA INTEGRITAS
PERSEMBAHAN
MOTTO
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
B.
Identifikasi Masalah
C.
Batasan Masalah
D.
Rumusan Masalah
E.
Tujuan Penelitian
F.
Manfaat Penelitian
G.
Sistematika Penulisan
BAB
II. TINJAUAN PUSTAKA
A.
Kajian Teori
B.
Kerangka Berpikir
C.
Hipotesis Penelitian
BAB
III. METODOLOGI PENELITIAN
A.
Tempat dan Waktu Penelitian
B.
Metode Penelitian
C.
Variabel dan Definisi Operasional Variabel
D.
Populasi dan Sampel
E.
Kisi-kisi dan Instrumen Penelitian
F.
Teknik Pengumpulan Data
G.
Teknik Analisis Data
BAB
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi
Data
B. Hasil
Analisa Data
C. Interpretasi
Hasil Penelitian
BAB
V. PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran-saran
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar